Friday, December 23, 2011

cerpen #1

Hufft gak kerasa hari ini udah hari Senin aja. Yaaa semua orang jg tahu hari Senin itu hari paling males sedunia karena hari pertama sekolah di tiap minggu, begitu juga aku. Tapi, demi ketemu teman-teman sih aku bela belain senang di hari Senin. Yup, sekarang aku sudah di kelas setelah 2 minggu liburan, XI-8.
"Taa!!!" teriak Yaya yang sedang berlari menghampiriku. "Gue duduk sm lo yaa! Kosong kan?" kata Yaya.
"Kosong kok kosong" kataku yang masih bingung dengan sikap Yaya belakangan ini. Aku gak tau kenapa, Yaya sudah 2 minggu ini sumringah sekali. Bahkan, di sms saja bisa terlihat jelas kalau Yaya sedang senang. Entahlah dengan sahabatku yang satu ini.
"Tampang lo kusut amat. Buruan upacara woy" kata Yaya yang segera menarik aku keluar kelas.
Seperti biasa, lapangan sudah dipenuhi dengan murid-murid SMA 155 dari kelas 10 sampai kelas 12. Rata-rata, tampang mereka tidak jauh berbeda denganku, malas. Apalagi, begitu aku melihat wajah para kakak kelas 12 yang tampang nya ternyata lebih kusut dariku. Entahlah, mungkin karena sebentar lagi mereka akan menempuh ujian kelulusan ditambah kemalasan mereka mengikuti upacara. Tapi, mau bagaimana lagi, ini demi menambah nilai PKn juga sih di rapot mereka semua. Setelah 40 menit upacara berlangsung, gue dan teman-teman segera kembali ke kelas dan memulai pelajaran seperti biasa.
"Ya, lo tuh kenapa sih? Akhir-akhir ini seneng banget, cerita dong gak tau sahabat lo ini butuh hiburan apa" kataku saat istirahat.
"Aduuh lo mesti tau yaaa kemaren pas liburan gue dikenalin sm anaknya temen bokap gue, namanya Rafly. Ganteng deh, putih, tinggi, anak band, waaah lengkap deh! Dan sekarang, doi jd sering sms an sm gue grgr kejadian itu. Gimana gue gak seneng coba" kata Yaya bersemangat.
"Wah bagus dooong, kapan2 kenalin ke gue jg doong" kataku mencoba ikut senang.
"Yaudah kapan2 gue ajak lo ketemuan sm dia. Atau mau gue suruh dia bawa temen satu lagi buat lo?" goda Yaya.
"Mencuri kesempatan dalam kesempitan. Terserah lo deh Ya, yg penting kesenangan lo ini cepet berakhir deh biar gue gak rugi, porsi bakso gue lo embat semua" kataku yang juga baru tersadar porsi bakso yang ku pesan tadi sudah habis dilahap Yaya.
"WAA!! Sorry, Ta!! Haduh maap deh yaa yg namanya lagi jatuh cinta. Yaudah tunggu gue pesenin lagi yaaa baksonya muah!" kata Yaya yang langsung mencium pipiku.
"Najis lo berasa lesbian banget iyuuuwh" kataku yang langsung mendorong Yaya pelan. Dasar anak jaman sekarang, yang namanya jatuh cinta gak peduli sm lingkungan sekitar banget.

*********
Akhirnya, pelajaran hari ini selesai juga. Sekarang saatnya ngumpul bareng sm anak2 di depan sekolah. Seperti biasa, yang lain sudah duduk di kursi kayu sambil menunggu pesanan makanan mereka.
"Ta, temenin gue makan roti bakar yuk" ajak Dica.
"Bayarin tapi wkwk gadeng ayo makan" kataku lalu segera memesan roti bakar diikuti Dica. "Tumben lo gak pacaran sm Irvan" kataku sambil membuka bungkusan kertas roti bakar.
"Doi belom keluar kelas nih, gue juga bingung kenapa" kata Dica. Tak lama, Irvan datang menghampiri Dica dan duduk di sebelahnya.
"Maaf lama yaa Dic tadi aku abis bentuk pengurus kelas dulu hehe" kata Irvan.
"Iyaaa gapapa, kamu makan dulu gih" suruh Dica.
"Kapan yaaa gue kayak kalian" kataku setengah berbisik.
"Wakakakak selaw Ta entar juga dapet" kata Dica sambil merangkulku.
Beberapa lama kemudian, kakak kelas 12 langsung berhamburan keluar sekolah dan ikut nongkrong di depan sekolah. Tepatnya, di sebelah tempat kami berkumpul. Ngomong-ngomong soal kakak kelas nih, terutama yang cowok, ada beberapa yg menarik hati sebenarnya. Hm contoh nya kak Sandy, kakak kelas yg menurutku kece dari aku SMP (walaupun menurut teman-temanku dia itu sama sekali tidak kece). Dia gak begitu tinggi sih, anak basket, mata nya rada sipit, manis, kece....AAA pokoknya dia tetap jadi kakak kelas idolaku. Titik. Kalau kawanannya sedang berkumpul di sebelah aku dan teman-teman, dia lah yang paling sering aku lirik. Wajahnya tuh sama sekali gak membosankan buat dilihat. Tapi, aku sama sekali gak berniat menjadikan dia pacar karena aku tahu aku bukan lah satu di antara daftar cewek yang dia suka. Bahkan, aku sempat berpikir dia sama sekali gak pernah ngelirik aku. Tapi, bukannya maksud geer atau gimana, aku pernah memergoki dia sedang memandang ke arahku saat bazaar sekolah. Entahlah, mungkin karena baju yg aku pakai waktu itu, sedikit 'membentuk dada'. Hhh lupakan.
"EA bengong aja nih" kata Vivi menepuk pundakku pelan.
"Et elu ganggu orang lagi liat cowok kece aja sih" kataku kaget.
"Yelah mau ngeliatin siapa sih? OH gue tau pasti kak Sandy. Gue panggil ya. Kak Sa..." belum selesai Vivi berbicara, aku segera membungkam mulutnya dan menarik dia duduk di sebelahku.
"Tolol abis lo Vi untung orang nya gak nengok. Coba kalo nengok mau ditaro dimana muka gue" kataku kesal lalu memukulnya pelan.
Tidak lama setelah insiden menyebalkan itu, satu persatu teman-temanku pulang dan yang tersisa hanya aku, Vivi dan Yaya. Begitu juga kawanan kelas 12, mereka juga satu persatu berpencar entah kemana. Namun, beruntung lah aku, kawanan terdekat kak Sandy masih setia duduk-duduk santai disana sampai akhirnya, Widi, cowok nya Vivi datang menghampiri kami bertiga diikuti kawanan satu tongkrongannya. Ah beruntungnya Vivi punya cowok kakak kelas, walaupun Widi gak kece-kece banget.
"Hai" sapa Widi kepada Vivi yang langsung duduk disampingnya. Tidak lama kemudian, mereka pun sempat bercanda. Yah, you know lah gimana-orang-pacaran-itu.
"Wah gua duduk mana nih kayaknya kursi penuh semua" kata Emil, teman Widi, yang datang dengan gaya nya yg slengean. Kadang, aku suka cekikikan liat gayanya dan cara dia ngelawak, kocak abis.
"Sebelahnya si Virta kosong kok Mil. Duduk situ aje" ejek Wahyu.
"CIE bgt dah Emiiiil" ejek Widi yang langsung diikuti tawa teman-temannya.
"Tai lu semua" kata Emil ngambek. Dia pun akhirnya memutuskan untuk berdiri padahal memang di sebelahku kosong.
"Ih apa dah lu, Di" kataku sambil cengar-cengir. Cukup lama aku bercanda dengan kawanan Widi, sementara Yaya dan Vivi juga ikut tertawa dengan segala lawakan yang mereka buat. Sampai akhirnya, ayah Yaya datang menjemput dan tinggal aku dan Vivi. Ehem, maksudku tinggalku sendiri. Aku pun memutuskan untuk segera pulang sebelum ejekan kawanan Widi semakin menyebalkan.
"Vi, gue pulang duluan ya" kataku yang langsung beranjak berdiri.
"Yah kok pulang, Ta?" tanya Vivi.
"Mil, anterin Virta pulang laaah" goda Widi lagi.
"Alalalalala~~~~" kata Emil sambil menutup kuping seraya tidak mendengarkan omongan Widi.
"Gue barengan sm adek gue Vi, bentar lagi doi mau keluar tuh. Yaudah dadah Vivi" kataku pamit lalu aku pun tos dengan Vivi. Yap, itulah kakak kelas ku, menyebalkan memang tapi menyenangkan :)

*********

Gak kerasa sudah memasuki pekan ulangan harian. Sama seperti ulangan-ulangan biasa, pekan ulangan kali ini dilaksanakan sampai hari Jumat dan dibagi menjadi sekitar 24 ruangan. Karena absenku berada di absen 35 kebawah dan kelasku merupakan kelas akhir, aku ke bagian diruangan 24, ruangan yang paling dingin dan paling pewe. Ruangan ini juga ruangan tempat kawanan kak Sandy, Widi, dll berkumpul. Bahkan, diantara mereka ada yang belajar bersama pacar tercinta. How sweet they are. Sementara itu, aku, Rika dan kak Raja sedang duduk-duduk sambil makan dan belajar. Kesempatan bagus belajar bareng kakak kelas, lumayan kan dapat masukan ilmu sedikit HEHE.
Bytheway, Widi dan Vivi sudah putus loh. Hm kira-kira, seminggu yang lalu. Menurut cerita dari pihak yang bersangkutan, Vivi yang mutusin dengan alasan....yang sebenarnya 'kurang' baik juga. Sehari sebelum putus, mereka bertengkar hebat karena Widi memergoki Vivi sedang jalan-jalan sore dengan Agam. Bukan jalan-jalan sebagai 'teman'. Widi yang tanpa pikir panjang langsung melabrak mereka berdua dan bertengkar hebat lah Vivi dengannya. Sampai akhirnya, Vivi memutuskan untuk memilih Agam yang ternyata telah ia dekati selama 2 minggu. Padahal, 5 hari kemudian, Vivi dan Widi akan merayakan hari jadi mereka yang ke 5 bulan. Sayang banget yaa tapi yah yasudah lah itu hidup Vivi terserah dia.
"Eheheheheh itu anak kelas 12 lagi tawuran woy" kata kak Ifa kepada kami bertiga. Sontak, aku, Rika dan kak Raja segera mengintip dari balik jendela dan melihat kawanan Widi sedang bertengkar dengan kawanan Andri, teman seangkatanku. Namun, pertengkaran mereka tidak lah lama karena ada pihak yang melerai. Bagus deh. Kak Raja dan Rika pun segera duduk melanjutkan obrolan mereka. Aku yang masih 'kepo', segera berlari ke depan pintu bersama Iqbal.
"Bal, mereka kenapaya?" kataku pada Iqbal.
"Gak tau Ta, gue aja baru dateng ini" kata Iqbal yang juga kebingungan. Masih berdiri di depan pintu, aku masih melihat sekeliling dan kelas. Saat aku sedang melihat ke kelas, ternyata ada Widi yang gak jelas banget ngapain. Dia berjalan ke arah wastafel lalu berjalan hendak keluar ruangan. Dan kau tau apa yang terjadi? Dia segera mencipratku dengan air ke arah wajahku yang kebetulan sedang setengah bengong.
"Sialan lo Di muka gue jadi basah kan grrr" kataku kesal lalu memukul pelan punggungnya. Widi pun hanya bisa cekikikan melihat responku. Yayaya, kemarin diejek sm Emil sekarang nyipratin air. Dasar jail.
"Anjir yee kesel gue sama Widi. Maksudnya apa coba nyipratin gue pake air" kataku yang masih kesal pada Rika dan kak Raja.
"Haha iya tadi gue liat kok Ta. Yaudah lah sabar aja dia kan cuman jail" kata kak Raja. Beberapa menit kemudian, bel pun berbunyi dan ulangan pun dimulai kembali. Seusai ulangan, aku terpaksa tidak nongkrong dulu jadi aku dan teman-temian segera pulaang =)

*********

"Hey my lil girl, c'mon wake up!" kata ayahku membangunkan tidurku dengan semangat. "Happy birthday my sweetheart!! Wish you nothing but the best for you, my lil girl. And now as a gift, you can use my car anytime you want muah!" ucap ayahku sambil mencium kedua keningku. Ah, aku baru tersadar, hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 17, usia dimana aku bisa buat SIM dan KTP. Sepertinya, ayahku bersemangat seperti ini karena ayahku tidak perlu khawatir aku akan membawa mobil nya kemana-mana tanpa SIM seperti yang ku lakukan setahun lalu. Hampir saja aku dikejar polisi karena membawa mobil tanpa SIM. Mendengar kejadian itu, ayahku tidak memperbolehkan aku membawa mobil lagi sampai aku berumur 17 tahun.
"Thankyou so much dad!! I love you more than anything muah" kataku lalu memeluk dan mencium kening ayahku.
"Yaudah kamu sekarang mandi trus siap-siap. Kamu boleh bawa mobil ayah sekarang" suruh ayahku.
"YES!!!!!!" kataku girang lalu segera mandi. Gimana gak girang, udah sweet seventeen, boleh bawa mobil lagi sekarang. What a day...... setelah selesai mandi, aku segera bersiap lalu menelepon Yaya, Dica, Vivi, Zahra&Zasya, Indah, Rachma, Manda, Hana dan Dhila untuk berangkat bareng. Akhirnya, mereka semua menunggu di depan perumahanku.
"HAPPY BIRTHDAY VIRTA ANNISA BAKRI!!!!!!!!" teriak mereka serempak ketika aku membuka pintu mobill untuk mereka. Mereka pun segera masuk mobil lalu segera mengucapkan segala permohonan untukku yang bermacam-macam. Tapi tidak untuk Zahra, si kembaran Zasya yang akan mendoakanku kalau aku sudah mentraktir dia.
"Gue udah nebengin lo berangkat sekolah nih Ra masih aja minta traktiran, bakso nya Saprol lagi" kataku sambil fokus menyetir.
"Yelah pelit amat ama gua. Udeh gue aja yg ditraktir yg lain kagak usah" kata Zahra setengah berbisik.
"ZAHRA MAU DITRAKTIR BASO SAPROL??!! WAH KACO LO TA KITA22 GAK! CUKUP TAU WOY!" teriak anak-anak yang lain.
"HADOH. Yaudah entar semuanya gue traktir" kataku setengah kesal. "Elo sih Ra ngomong udah kayak toa mesjid" kataku pada Zahra yang hanya bisa tertawa melihatku. Beberapa lama kemudian, aku dan yang lain sampai di sekolah. Di sekolah, sudah beberapa yang mengucapkan ultah ke aku bahkan ada yang ngasih kado. Sepulang sekolah, sesuai permintaan anak-anak, aku mentraktir anak-anak baso Saprol seporsi bahkan yang cowok-cowok nya juga.
"Wah Ta makasih banget yaaaa atas traktirannya. Muahmuah banget deh!" kata Dica yang memang suka banget sama baso Saprol. Selesai mentraktir mereka makanan, aku pun mengantarkan mereka pulang juga. Yah emang nasib ultah di angkatan ku emang begini ckck

*********

Malam ini, aku super sibuk di depan komputer. Bener kan, hari ini banyak banget yang mengirimkan ucapan ultah ke Facebook sama Twitter sampai aku sendiri bingung mau membalas yang mana. Tapi, di antara sekian banyaknya ucapan yang ada, hanya ada satu wall di FB yang bikin aku kaget dan heran juga. Kok tumben ya ini orang. Memang akhir-akhir ini dia sedikit aneh sih, tapi gak salah juga dia kayak gini. Ada apa yaa.........

TO BE CONTINUED......

No comments: